Terjemahan dari buku
Think Python – How to Think Like a Computer Scientist karangan:
Allen Downey
Tujuan dari buku ini adalah untuk mengajarkan kepada anda untuk
berpikir seperti layaknya seorang ilmuwan komputer atau ahli komputer.
Cara berpikir yang mengkombinasikan beberapa fitur terbaik dari ilmu
matematika, teknik dan ilmu pengetahuan alam. Seperti seorang
matematikawan, seorang ahli komputer menggunakan bahasa baku untuk
menunjukkan ide-ide (khususnya dalam perhitungan). Seperti seorang
teknisi, mereka mendesain, merakit komponen-komponen menjadi sebuah
sistem dan mengevaluasinya. Seperti seorang ilmuwan, mereka mengamati
prilaku sistem-sistem rumit, membuat hipotesa, dan mengujinya.
Satu keterampilan terpenting yang harus dimiliki oleh seorang ahli komputer adalah
Problem Solving atau
keterampilan untuk memecahkan suatu masalah. Problem solving artinya
kemampuan untuk merumuskan permasalahan, berpikir kreatif mengenai
solusi-solusi, dan mengekspresikan sebuah solusi secara jelas dan
akurat. Pada kenyataannya, proses belajar memrogram adalah merupakan
kesempatan yang baik untuk melatih keterampilan problem solving. Itulah
kenapa bab ini diberi nama “Cara Kerja Program.”
Dalam satu tingkat, anda akan belajar memrogram, skill anda akan
terlatih dengan sendirinya. Pada tingkat yang lain, anda akan
menggunakan pemrograman sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan. Selama
kita pergi bersama, tujuan itu akan menjadi lebih jelas.
1.1 Bahasa Pemrograman Python
Bahasa pemrograman yang akan anda pelajari adalah
Python. Python adalah salah satu contoh dari bahasa pemrograman
tingkat-tinggi; bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya yang mungkin
anda pernah dengar adalah C, C++, Perl, dan Java
Ada juga bahasa tingkat-rendah, terkadang disebut sebagai “bahasa mesin” atau “
assembly languages“.
Singkat kata, komputer hanya dapat menjalankan program yang ditulis
dalam bahasa tingkat-rendah. Jadi program yang ditulis dalam bahasa
tingkat-tinggi harus diproses terlebih dahulu sebelum bisa dijalankan.
Proses tambahan ini membutuhkan waktu, yang adalah merupakan kerugian
kecil dari bahasa tingkat-tinggi.
Keunggulannya besar sekali. Pertama, lebih mudah untuk memrogram
dalam bahasa tingkat-tinggi. Program yang ditulis dalam bahasa
tingkat-tinggi membutuhkan sedikit waktu untuk menulisnya, lebih pendek
dan lebih mudah dibaca, dan lebih cenderung untuk terhindar dari
kesalahan. Kedua, bahasa tingkat-tinggi itu
portable, yang
artinya dapat dijalankan pada berbagai komputer yang berbeda dengan
sedikit atau tanpa modifikasi. Bahasa tingkat-rendah hanya dapat jalan
pada satu jenis komputer dan harus ditulis ulang agar bisa berjalan pada
komputer yang lain.

Gambar 1.1: Sebuah interpreter memproses program sejenak, secara
bergantian membaca baris dan menjalankan serangkaian perhitungan.

Gambar 1.2: Compiler menterjemahkan
source code atau kode sumber menjadi
object code, yang dijalankan oleh
hardware executor.
Dikarenakan oleh keunggulan-keunggulan ini, hampir semua program
ditulis dalam bahasa tingkat-tinggi. Bahasa tingkat-rendah hanya
digunakan untuk beberapa aplikasi khusus.
Dua macam program yang memproses bahasa tingkat-tinggi menjadi bahasa tingkat-rendah yaitu:
interpreter dan
compiler.
Sebuah interpreter membaca program tingkat-tinggi dan menjalankannya,
artinya interpreter mengerjakan apa yang dikatakan oleh program
tersebut. Interpreter memproses program sejenak, secara bergantian
membaca baris-baris dalam program tersebut dan menjalankan perhitungan.
Gambar 1.1 menunjukkan struktur dari sebuah interpreter.
Compiler membaca program dan menterjemahkan seluruhnya sebelum
program tersebut berjalan. Dalam konteks ini, program tingkat-tinggi di
sebut dengan
source code, dan program yang telah diterjemahkannya disebut dengan
object code atau
executable.
Setelah program di-compile, anda dapat menjalankannya berulang-ulang
tanpa proses penterjemahan lagi. Gambar 1.2 menunjukkan struktur dari
compiler.
Python dianggap sebagai
interpreted language karena program Python dijalankan dengan menggunakan interpreter. Ada dua cara menggunakan interpreter:
interactive mode (mode interaktif) dan
script mode (mode skrip). Dalam interactive mode, anda mengetikkan program Python dan interpreter menampilkan hasilnya:
>>>1 + 1
2
Tanda
chevron, >>>, adalah
prompt yang digunakan interpreter untuk mengindikasikan bahwa interpreter telah siap. Jika anda mengetikkan
1 + 1 , interpreter menjawab
2.
Sebagai alternatif, anda dapat menyimpan kode dalam sebuah file dan
menggunakan interpreter untuk menjalankan isi file tersebut, yang
disebut dengan
script. Oleh hasil kesepakatan, skrip Python harus dinamai akhirnya dengan
.py.
Untuk menjalankan skrip tersebut, anda harus menyebutkan nama filenya pada interpreter. Jika anda mempunyai skrip dengan nama
dinsdale.py dan anda bekerja dalam sebuah jendela
UNIX command line interpreter, anda tinggal mengetikkan
python dinsdale.py. Dalam
development environment yang lain, rincian cara menjalankan skrip-nya berbeda. Anda bisa mencari cara-cara untuk environment anda di website Python
http://python.org.
Bekerja dalam
interactive mode memudahkan dalam menguji kode
karena anda bisa mengetikkan dan menjalankannya segera. Tetapi untuk
kode yang lebih banyak anda sebaiknya menyimpan kode anda dalam bentuk
skrip dengan begitu anda bisa memodifikasi dan menjalankannya dikemudian
hari.
1.2 Apa itu program?
Program adalah urutan instruksi yang menentukan bagaimana untuk
melakukan perhitungan. Perhitungan mungkin saja merupakan sesuatu yang
matematis, seperti memecahkan suatu sistem persamaan atau mencari akar
dari polynomial, tetapi bisa juga merupakan perhitungan simbolik,
seperti pencarian dan penggantian teks dalam sebuah dokumen atau (cukup
aneh) meng-compile sebuah program.
Rinciannya terlihat berbeda pada bahasa yang berbeda, tetapi beberapa instruksi dasar muncul pada setiap bahasa:
input: Mengambil data dari keyboard, file, atau beberapa perangkat lain.
output: Menampilkan data pada layar atau mengirim data ke sebuah file atau perangkat lain.
math: Melakukan operasi matematika dasar seperti penjumlahan dan mengalian.
conditional execution: Cek pada kondisi tertentu dan jalankan kode yang sesuai.
repetition: Melakukan beberapa tindakan secara berulang, biasanya dengan beberapa variasi.
Setiap program yang pernah anda gunakan, bagaimanapun rumitnya,
adalah dibuat dari instruksi-instruksi yang terlihat seperti ini. Jadi
anda dapat berpikir tentang pemrograman sebagai proses memecahkan
pekerjaan yang besar dan kompleks menjadi subtask yang lebih kecil
sampai subtask tersebut cukup sederhana untuk dikerjakan dengan salah
satu dari instruksi-instruksi dasar ini.
Mungkin sedikit samar, tetapi kita akan kembali ke topik ini nanti saat kita membahas mengenai
algoritma
1.3 Apa itu debugging ?
Pemrograman itu rawan kesalahan. Untuk alasan yang aneh kesalahan-kesalahan dalam pemrograman disebut dengan
bugs dan proses melacak kesalahan (error) itu disebut dengan
debugging.
Tiga jenis kesalahan yang dapat muncul dalam sebuah program:
sintax error,
runtime error, dan
semantic error. Adalah berguna untuk membedakan mereka agar kita dapat dengan mudah melacaknya secara cepat.
1.3.1 Syntax error
Python hanya dapat menjalankan sebuah program jika sintaksnya benar; jika tidak, interpreter akan menampilkan sebuah
error message.
Sintaks mengacu pada struktur dari sebuah program dan aturan tentang
struktur tersebut. Sebagai contoh, tanda kurung mesti digunakanbersama
pasangannya, jadi
(1 + 2) adalah legal, tetapi
8) adalah suatu
syntax error.
Dalam bahasa inggris pembaca dapat mentoleransi kebanyakan syntax
error, itulah mengapa kita dapat membaca puisi dari e. e. cummings tanpa
mengeluarkan error message. Python tidak begitu pemaaf. Jika ada sebuah
syntax error dimana saja dalam program anda, Python akan menampilkan
sebuah error message dan keluar, dan anda tidak akan bisa menjalankan
program anda. Selama seminggu pertama dalam karir pemrograman anda, anda
mungkin akan menghabiskan banyak waktu dengan melacak syntax error.
Seiring dengan berkembangnya pengalaman, anda akan membuat kesalahan
lebih sedikit dan menemukannya lebih cepat.
1.3.2 Runtime error
Tipe kedua dari error adalah runtime error, dikatakan seperti itu
karena error tidak muncul sampai program dijalankan. Error ini juga
disebut dengan
exception karena biasanya untuk mengindikasikan bahwa sesuatu yang bersifat eksepsional (dan buruk) telah terjadi.
Runtime error jarang terjadi dalam program-program sederhana yang
akan anda lihat dibeberapa bab pertama, jadi mungkin sebentar lagi.
1.3.3 Semantic error
Tipe error yang ketiga yaitu semantic error. Jika ada semantic error
dalam program anda, program akan berjalan secara sukses bahwa komputer
tidak memberikan pesan error apapun, tetapi program anda tidak melakukan
apa yang kita inginkan. Program tersebut melakukan hal yang lain.
Secara khusus, program akan melakukan apa yang anda perintah.
Masalahnya adalah program yang telah anda tulis adalah bukan program
yang anda inginkan untuk anda tulis. Makna dari program tersebut salah.
Mengidentifikasi semantic errors bisa jadi rumit karena membutuhkan anda
untuk bekerja kembali kebelakang dengan mencari output dari program dan
mencoba untuk mengerti apa yang dilakukan oleh program.
1.3.4 Debugging Eksperimental
Salah satu keterampilan terpenting yang akan anda dapatkan adalah
debugging. Walaupun itu bisa membuat frustasi, debuggng adalah satu dari
bagian pemrograman yang paling kaya intelektual, paling menantang dan
paling menarik.
Dalam beberapa hal, debugging seperti pekerjaan seorang detektif.
Anda akan dihadapkan pada petunjuk dan anda harus menyimpulkan proses
dan peristiwa yang mengantar pada hasil yang anda lihat.
Debugging juga seperti sebuah experimen sains. Saat anda mendapat ide
tentang apa yang sedang terjadim anda memodifikasi program anda dan
mencobanya kembali. Jika hipotesa anda benar, maka anda bisa memprediksi
hasil dari modifikasi, dan anda telah melangkah lebih dekat untuk
mendapatkan sebuah program yang berhasil. Jika hipotesa anda salah, anda
harus mencoba yang baru. Seperti yang diungkapkan oleh Sherlock Holmes,
“Ketika anda mengeliminasi hal yang tak mungkin, apapun yang tersisa,
bagaimanapun tidak mungkin, pasti ada kebenaran.” (A. Conan Doyle,
The Sign of Four)
Bagi sebagian orang, pemrograman dan debugging adalah sama. Itulah,
pemrogramman adalah proses debugging program secara bertahap sampai
program tersebut bekerja sesuai dengan yang anda inginkan. Idenya adalah
bahwa anda harus memulai dengan membuat program yang bisa melakukan
sesuatu dan lakukan modifikasi kecil, lakukan debugging sambil berjalan,
dengan begitu anda akan selalu mempunyai program yang bekerja.
Sebagai contoh, Linux adalah operating system yang mengandung ribuan
baris kode, tetapi itu dimulai dari program sederhana yang digunakan
oleh Linus Torvalds untuk meng-eksplor chip Intel 80386. Menurut Larry
Greenfield, “Satu dari proyek Linus terdahulu adalah program yang akan
mengalihkan antara mencetak AAAA dan BBBB, Kemudian berkembang menjadi
Linux.” (
The Linux Users’ Guide Beta Version 1).
Bab selanjutnya akan membuat lebih banyak saran tentang debugging dan praktek pemrograman lainnya.
1.4 Bahasa formal dan bahasa natural
Bahasa natural adalah bahasa yang diucapkan oleh
orang-orang, seperti bahasa inggris, bahasa spanyol dan bahasa prancis.
Semua itu tidak didesain oleh orang-orang (walaupun orang-orang mencoba
untuk memaksakan beberapa peraturan) mereka berkembang secara alami.
Bahasa formal adalah bahasa yang didesain oleh
orang-orang untuk penerapan khusus. Contohnya, notasi yang digunakan
oleh para ahli matematika adalah bahasa formal yang secara khusus bagus
untuk menunjukkan hubungan antara nomor dan simbol. Pada ahli kimia
menggunakan bahasa formal untuk merepresentasikan struktur kimia
molekul. Dan yang lebih penting:
Bahasa pemrograman adalah bahasa formal yang di desain untuk mengekspresikan perhitungan
Bahasa formal cenderung mempunyai peraturan yang ketat mengenai
sintaks. Sebagai contoh, 3 + 3 = 6 merupakan pernyataan matematika yang
benar secara sintaktik, tetapi 3 + = 3$6 tidak. H2O merupakan rumus
kimia yang benar secara sintaktik, tetapi 2Zz tidak. (masing-masing
dengan angka 2 tersubskripsi)
Aturan sintaks datang dengan 2 rasa, berkaitan dengan
token dan
struktur. Token adalah elemen dasar dari sebuah bahasa, seperti kata,
nomor, dan unsur kimia. Salah satu masalah dengan 3+ = 3$6 adalah bahwa $
bukan merupakan token yang legal dalam matematika (setidaknya sejauh
yang saya tahu). Begitu juga, 2Zz adalah tidak legal karena tidak ada
elemen dengan singkatan Zz.
Tipe aturan sintaks kedua berkaitan dengan struktur dari pernyataan;
itu adalah, cara token tersusun. Pernyataan 3+ = 3 ilegal karena
walaupun + dan = adalah token yang legal, anda tidak boleh menempatkan
salah satunya tepat setelah yang lainnya. Begitu juga, dalam rumus kimia
subscript tempatnya setelah nama unsur, bukan sebelum.
Latihan 1.1.
Tulis sebuah kalimat bahasa inggris yang terstruktur
dengan baik dengan menggunakan token yang salah didalamnya. Kemudian
tuliskan kalimat lain dengan menggunakan token yang valid tetapi dengan
struktur yang salah.
Ketika anda membaca kalmat dalam bahasa inggris atau sebuah
pernyataan dalam bahasa formal, anda harus mengerti apa struktur
kalimatnya (walaupun dalam bahasa natural anda melakukan ini tanpa
sadar). Proses ini disebut dengan
parsing.
Contohnya, ketika anda mendengar kalimat, “The penny dropped,” anda
mengerti bahwa “the penny” adalah subjek dan “dropped” adalah predikat.
Ketika anda telah melakukan parsing pada sebuah kalimat, anda akan
mengerti apa maknanya, atau semantik dari kalimatnya. Asumsi bahwa anda
mengetahui apa itu “penny” dan apa maksudnya “dropped”, anda akan
mengerti implikasi umum dari kalimat ini.
Walaupun bahasa formal dan natural mempunyai banyak kesamaan–token,struktur,sintaks,dan semantik–ada beberapa perbedaan:
ambiguitas: Bahasa natural penuh dengan ambiguitas,
yang mana orang-orang berurusan dengan penggunaan petunjuk kontekstual
dan informasi lain. Bahasa formal di desain untuk menjadi dekat atau
sama sekali tidak ambigu, yang artinya pernyataan apapun mempunyai
persis hanya satu makna, tanpa memperhatikan konteks.
redundansi: Untuk menutupi ambiguitas dan mengurangi
kesalahpahaman, bahasa natural menggunakan banyak redundansi. Hasilnya,
seringkali terinci. Hanya sedikit redundansi dalam bahasa formal dan
juga lebih singkat.
literalness: Bahasa natural penuh dengan idiom dan
metafora. Jika saya berkata, “the penny dropped,” mungkin tidak ada
“penny” dan tidak ada apapun yang turun/terjatuh (“dropped”), idiom ini
bermakna seseorang menyadari sesuatu setelah kebingungan beberapa saat.
Bahasa formal memberi makna yang tepat apa yang dikatakannya.
Orang-orang yang tumbuh dewasa berbicara menggunakan bahasa
natural–semua orang–sering kesulitan beradaptasi ke bahasa formal. Dalam
beberapa hal, perbedaan antara bahasa formal dan bahasa natural seperti
halnya perbedaan antara puisi dan prosa, akan tetapi lebih dari itu:
Puisi: Kata digunakan bukan saja karena maknanya
tetapi juga karena suaranya, dan keseluruhan sajak bersama-sama
menciptakan sebuah efek atau respon emosional. Ambiguitas tak hanya umum
tetapi sering disengaja.
Prosa: Makna harfiah dari kata-kata itu lebih
penting, dan struktur berkontribusi lebih memberikan makna. Prosa lebih
amendable atau bisa dikembangkan untuk analisa dari pada puisi tetapi
tetap sering kali ambigu.
Program: Makna dari sebuah program komputer adalah
harfiah dan tidak ambigu, dan dapat dimengerti seluruhnya oleh analisa
token dan struktur.
Ini adalah beberapa saran untuk membaca program (dan bahasa formal
lainnya). Pertama, ingat bahwa bahsa formal lebih padat dari pada bahasa
natural, jadi lebih memakan waktu untuk membacanya. Juga, struktur itu
sangat penting, jadi biasanya bukan lah merupakan ide yang baik untuk
membaca dari atas kebawah, kiri ke kanan. Melainkan, belajarlah untuk
mengurai program tersebut dalam kepala anda, mengidentifikasi token dan
menginterpretasikan struktur. Akhirnya, rincian masalah. Kesalahan kecil
dalam pengucapan dan tanda baca, yang bisa anda hindari dalam bahasa
natural, dapat membuat perbedaan yang besar dalam bahasa formal.
1.5 Program pertama
Secara tradisional, program pertama yang anda tulis dalam sebuah
bahasa pemrograman baru adalah memanggil “Hello, World!” karena yang
dilakukannya adalah hanya menampilkan kata-kata “Hello, World!”. Dalam
python, terlihat seperti ini:
print 'Hello, World!'
Ini adalah sebuah contoh dari
print statement, yang
tidak benar-benar mencetak / print apapun pada selembar kertas. Print
statement menampilkan sebuah value pada layar. Dalam hal ini, hasilnya
adalah kata-kata:
Hello, World!
Tanda petik dalam program menandai awal dan akhir dari teks yang akan ditampilkan; mereka tidak akan muncul dihasil.
Dalam Python 3, sintaks untuk print sedikit berbeda:
print('Hello, World!')
Tanda kurung mengindikasikan bahwa
print adalah sebuah fungsi. Kita akan sampai ke fungsi di Bab 3.
Untuk selanjutnya dari buku ini, Saya akan menggunakan statement
print. Jika anda menggunakan Python 3, anda harus menterjemahkannya.
Tapi selain itu, ada sedikit beberapa perbedaan yang harus kita
pikirkan.
1.6 Debugging
Adalah merupakan ide bagus membaca buku ini didepan komputer jadi
anda dapat mencoba contoh-contohnya sambil berjalan. Anda dapat
menjalankan sebagian besar contoh-contohnya dalam mode interaktif, tapi
jika anda menyimpan kode dalam skrip, mencoba-coba berbagai variasi akan
menjadi mudah.
Kapanpun anda bereksperimen dengan fitur baru, anda sebaiknya mencoba
untuk membuat kesalahan. Contohnya, dalam program “Hello, World!”, apa
yang akan terjadi jika anda meninggalkan salah satu tanda petiknya ? Apa
yang akan terjadi jika anda meninggalkan keduannya ? Apa yang akan
terjadi jika anda salah mengetik
print
Eksperimen semacam ini membantu anda untuk mengingat apa yang telah
anda baca; juga membantu dalam debugging, karena anda bisa tahu apa yang
dimaksudkan oleh error message yang muncul. Lebih baik membuat
kesalahan sekarang secara sengaja dari pada nanti secara tidak sengaja.
Pemrograman, khususnya debugging, terkadang membawa emosi yang kuat.
Jika anda begumul dengan bug yang sulit, anda mungkin merasa marah,
putus asa atau malu.
Ada bukti bahwa orang-orang secara alami merespon komputer
seakan-akan komputer itu adalah manusia. Ketika komputer berjalan dengan
baik, kita menganggapnya sebagai rekan satu tim, dan ketika keras
kepala, bandel, kita meresponnya sama seperti kita merespon pada orang
yang keras kepala (Reeves dan Nass,
The Media Equation: How People Treat Computers, Television, and New Media Like Real People and Places).
Mempersiapkan diri untuk reaksi-reaksi ini mungkin membantu anda
berurusan dengan mereka. Satu pendekatan yaitu menganggap komputer
sebagai pekerja dengan kekuatan tertentu, seperti kecepatan dan
ketepatan, dengan kelemahan tertentu, seperti kurangnya empati dan
ketidakmampuan untuk memahami gambaran besar.
Pekerjaan anda adalah menjadi manager yang baik: cari cara untuk
mengambil manfaat dari kekuatan ini dan mengatasi kekurangannya. Dan
cari cara untuk menggunakan emosi anda untuk menghadapi masalah, tanpa
membiarkan reaksi anda mengganggu kemampuan anda untuk bekerja secara
efektif.
Belajar untuk men-debug bisa membuat frustasi, tapi itu adalah
keahlian yang berguna untuk banyak aktifitas melampaui pemrograman. Pada
akhir dari tiap bab ada seksi debugging seperti ini, dengan pikiran
saya tentang debugging. Semoga bisa membantu!
1.7 Glosarium
problem solving: Proses merumuskan masalah, mencari solusi, dan mengekspresikan solusi.
bahasa tingkat-tinggi atau
high-level language: Bahasa pemrograman seperti Python yang di desain untuk menjadi mudah untuk dibaca dan ditulis oleh manusia.
bahasa tingkat-rendah atau
low-level language: Bahasa pemrograman yang di desain agar mudah dijalankan oleh computer; disebut juga “bahasa mesin /
machine language” atau “assembly language.”
portabilitas: Properti dari sebuah program yang dapat berjalan lebih dari satu jenis komputer.
interpret: Menjalankan program dalam bahasa tingkat-tinggi dengan menterjemahkannya baris demi baris.
compile: Menterjemahkan sebuah program yang ditulis
dalam bahasa tingkat-tinggi kedalam bahasa tingkat-rendah sekaligus,
untuk mempersiapkan untuk dijalankan nanti.
kode sumber atau
source code: Program dalam bentuk bahasa tingkat-tinggi sebelum di-compile
kode objek atau
object code: Output dari compiler setelah program diterjemahkan.
executable: Nama lain dari kode objek yang mana telah siap di jalankan
prompt: Karakter yang ditampilkan oleh interpreter untuk menandakan bahwa interpreter telah siap menerima input dari user.
skrip atau
script: Program yang disimpan dalam bentuk file (biasanya adalah program yang akan di-interpret).
interactive mode: Cara menggunakan python interpreter dengan mengetikkan perintah dan expression pada prompt
script mode: Cara menggunakan python interpreter dengan untuk membaca dan menjalankan statement dalam skrip.
program: serangkaian instruksi yang menentukan suatu perhitungan.
algoritma: Proses umum dalam memecahkan salah satu kategori permasalahan
bug: Suatu kesalahan dalam program
debugging: Proses mencari dan menghapus setiap kesalahan dalam program (bugs)
sintaks: Struktur program
syntax error: Kesalahan dalam program yang membuatnya tidak bisa diuraikan (karena itu tidak mungkin bisa di-interpret)
exception: Kesalahan (error) yang terdeteksi pada saat program sedang berjalan.
semantics atau
semantik: Makna dari suatu program
semantic error: Kesalahan dalam program yang membuatnya melakukan sesuatu yang bukan yang dimaksudkan oleh programer.
bahasa natural: Bahasa apapun yang digunakan orang, yang berkembang secara alami.
bahasa formal: Bahasa apapun yang telah di desain
oleh orang untuk tujuan spesifik, seperti merepresentasikan ide-ide
matematik atau program computer; semua bahasa pemrograman adalah bahasa
formal.
token: Satu dari elemen dasar da ri struktur sintaksis, analog dengan kata dalam bahasa natural.
parse: Memeriksa suatu program dan menganalisa struktur sintaksisnya.
print statement: Sebuah instruksi yang membuat Python interpreter menampilkan sebuah
value pada layar.
1.8 Latihan
Latihan 1.2. Gunakan web browser untuk membuka website http://python.org.
Halaman ini berisi informasi tentang Python dan tautan pada halaman
yang berkaitan dengan Python, dan itu memberi anda kemampuan untuk
mencari dokumentasi mengenai Python.
Contoh, jika anda memasukkan print dalam jendela pencari, tautan pertama yang muncul adalah dokumentasi tentang print statement. Pada titik ini, tidak semuanya bisa anda mengerti, tetapi ini bagus untuk mengetahui dimana untuk mencarinya.
Latihan 1.3. Jalankan Python interpreter dan ketik help() untuk memulai utilitas pembantu offline. Atau anda dapat mengetikkan help('print') untuk mendapatkan informasi tentang print statement.
Jika contoh ini tidak bekerja, anda mungkin perlu menginstall
tambahan dokumentasi Python atau mengeset sebuah environment variable;
rinciannya tergantung dari operating sistem dan versi Python yang anda
gunakan.
Latihan 1.4. Jalankan Python interpreter dan
gunakan itu sebagai kalkulator. Sintaks python untuk matematika hampir
sama dengan notasi matematika standar. Contohnya, simbol +, – dan /
menunjukkan penjumlahan, pengurangan dan pembagian, seperti yang anda
harapkan. Simbol untuk perkalian adalah *.
Jika anda berlari cepat 10 kilometer dalam durasi 43 menit 30
detik, berapa durasi rata-ratanya per mil? Berapa kecepatan rata-ratanya
dalam mil per jam ? (Petunjuk: 1 mil = 1.61 kilometer)